Perkembangan Hewan Gastrulasi
MAKALAH
PERKEMBANGAN HEWAN
“GASTRULASI”
DI
SUSUN OLEH :
KELOMPOK
VI :
1. NADRA
JAMEL (13010147)
2. RIFARA
SUCI YULIKA (15010127)
3. MARISSA OKTA RIANTI (15010116)
DOSEN PENGAMPU : VIVI FITRIANI, M.Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN IMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur
kita panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah Perkembangan
Hewan tentang Gastulasi ini.
Dimana dalam pembuatan makalah membutuhkan kerjasama dari semua pihak baik dari
sesama anggota kelompok maupun dari dosen yang memberikan kesempatan kepada
kami dalam pembuat makalah ini.
Kami menyadari
begitu banyak kekurangan dari apa yang dapat kami sampaikan di dalam makalah
ini, oleh karena itu kami berharap bapak memberi masukan dan kritikan agar
kedepannya hasil makalah yang kami buat lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua
yang tela mendoakan, dosen pembimbing
teman – teman sejawat dan, semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Tanpa doa dan bimbingan dari semua pihak
yang terkait, tidak mungkin makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah diberikan.
Padang,
Oktober 2017
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar
Isi ................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ciri – Ciri Gastulasi
........................................................ 3
a. Pengertian Gastulasi....................................................................... 3
b. Ciri – Ciri Gastulasi....................................................................... 5
B. Pengertian
Peta Nasib dan Gerakan Morfogenik..................................... 5
a. Pengertian Peta
Nasib ................................................................... 5
b. Gerakan Morfogenik...................................................................... 6
C.Macam – Macam Gerakan Morfogenetik.................................................. 7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 10
Daftar
Pustaka
Lampiran
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Embriologi
berasal dari kata embryo dan logos. Embryo yaitu
pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan embryo.
Sedangkan logos yaitu ilmu. Jadi embriologi yaitu ilmu tentang pembentukan,
pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan embrio. Cakupan ini
meluas kepada masalah persiapan untuk terjadinya pembuahan serta masalah
pembiakan pada umumnya. Periode pertumbuhan embrio terdiri dari beberapa
periode diantaranya yaitu: Periode persiapan. Pada periode persiapan ini kedua
indik memersiapkan diri untuk melakukan perkawinan atau pembiakan. Gamet
mengalami proses pematangan sehingga kedua induk tersebut telah siap untuk
melakukan perkawinan. Periode pembuahan, Pada periode ini setelah kedua induk
telah melakukan perkawianan, maka gamet akan melakukan perjalanan ke tempat
pembuahan yang kemudian kedua jenis gamet tersebut melakukan pembuahan. Periode
pertumbuhan awal. Setelah melakukan pembuahan antara kedua gamet tersebut, maka
terbentuklah zigot yang akan menjadi individu baru. Pertumbuhan sejak zigot
mengalami pembelahan berulang kali sampai saat embrio memiliki bentuk primitif
yaitu bentuk dan susunan tubuh embrio yang masih sederhana dan kasar.
Bentuk dan susunan tubuh embrio tersebut umum terdapat pada semua jenis hewan
vertebrata. Periode ini terdiri dari 4 tingkatan yaitu: tingkat pembelahan,
tingkat blastula, tingkat gastrula, dan tingkat tubulasi.
(https://www.academia.edu/9480755/embriogenesis_awal_gastrulasi_dan_neurulasi)
Hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatu telur yang
telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan
dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing induk berperan
dalam menentukan sifat-sifat individu baru yakni dalam hal ukuran, bentuk,
perlengkapan fisiologis dan pola perilakunya. Pada proses perkembangan manusia
melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-masing
induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis (proses pembentukan
sperma), dan induk betina mengalami oogenesis ( proses pembentukan ovum).
Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua gamet sehingga terbentuk
individu dengan sifat genetik yang berasal dari kedua induknya) maka akan
terbentuk zigot. Zigot akan mulai membentuk suatu organisme yang multiseluler
yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan.
Pembelahan awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi, dimana sel
yang merupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami pembelahan menjadi
2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb.
Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron, embrio kemudian
membentuk suatu bola yang disebut morulla. Setelah embrio menjalani tahap
pembelahan dan pembentukan blastula, embrio akan masuk kedalam suatu tahapan
yang paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium grastula.
Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan susunan
yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan
menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan
endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah
luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis.
Organ pertama yang terbentuk adalah jantung. Perkebangan embrio manusia
sangatlah kompleks dimana pada awalnya hanya satu sel kemudian berkembang
menjadi individu yang terdiri dari miliaran sel. Oleh karena itu, perlu suatu
pembelajaran khusus mengenai perkembangan manusia (http://biologi-liyeabot.blogspot.co.id/2012/01/makalah-perkembangan-hewan-gastrula.html)
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian gastulasi?
2. Bagaimana
ciri – ciri gastulasi?
3. Apa
pengertian peta nasib?
4. Apa
pengertian gerakan morfogenik?
5. Apa
saja gerakan morfogenik?
C. Tujuan
Tujuan pembelajaran gastulasi yaitu, Mahasiswa dapat
:
1. memahami
pengertian gastulasi
2. mengetahui
ciri – ciri gastulasi
3. memahami
pengertian peta nasib
4. memahami
pengertian gerakan morfogenik
5. mengetahui
gerakana morfogenik
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Ciri – Ciri Gastrulasi
Gastrula adalah tahapan
perkembangan embrio dimana pada tahapan ini terbentuk lapisan benih (germ
layer) yang dicirikan dengan adanya gastrocoel (archenteron). Pada tahap ini
juga terjadi diferensiasi pertama dimana tahap sebelumnya (blastulasi) tidak
terjadi diferensiasi karena sel – sel berpotensi sama.Pada akhir blastulasi
terbentuk kelompok – kelompok yang menjadi bakal pembentuk organ yang
terpetakan sedemikian rupa yang disebut “fate map” (peta nasib). Gastulasi
merupakan proses diferensiasi sehingga gen mulai mengambil peran dalam
penentuan jenis sel yang terbentuk kemudian. (Ramadhan, 2016:145)
Gastrulasi adalah
proses pembentukan gastrula. Gastrula merupakan tahapan perkembangan embrio
setelah tahap blastula. Tahap gastrula merupakan tahap yang sangat penting
dalam perkembangan embrio. Dikatakan tahap gastrula ini sangat penting
maksudnya karena pada tahap inilah lapisan lembaga (ektoderm, mesoderm, dan
endoderm) terbentuk, sedangkan kesemua organ tubuh berasal dari lapisan lembaga
ini (Tim mata kuliah perkembangan hewan, 2005:40)
Istilah gastrula berasal dari kata
gastrum atau gaster yang berhubungan dengan pencernaan, karena pada
tingkat ini terbentuk rongga yang kelak akan menjadi saluran pencernaan.
Rongga pada gastrula disebut gastrocoel atau archenteron. Gastrulasi merupakan
proses yang dinamis dimana daerah-daerah calon pembentuk organ pada
blastula mengalami perubahan susunan dan organisasi baru sejalan dengan
pola pembentukan organ-organ tubuh. Pada tubuh primitif embrio vertebrata
pada umumnya berbentuk silindris, dibagain depan sebagian kepala,
dibagian tengah sebagai badan, dan bagian belakang sebagai ekor.
Penampang bagian tengah embrio terdapat 5 bumbung yang berasal dari daerah
calon pembentuk organ yaitu selubung epidermal yang dalamnya terdapat bumbung
neural, bumbung endoderm dan sepasang bumbung mesoderm. Semua bagian
tersebut berorientasi pada sistem sumbu panjang embrio. (Sugiyanto,1996:121)
Gastrulasi adalah proses perubahan
blastula menjadi gastrula, merupakan proses yang dinamis, terjadi
gerakan-gerakan morfogenesis dengan tujuan memindahkan wilayah-wilayah
persumtive ke tempat yang seharusnya. Gastrulasi merupakan tahapan yang kritis
atau menentukan perkembangan selanjutnya.
Gastrulasi adalah suatu proses yang
dinamis, dimana berlangsung migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel secara
terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan- gerakan morfogenik
(Yayan, 2012). Seiring dengan berlangsungnya gastrulasi, juga berlangsung
proses differensiasi. Migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel selama gastrulasi
dimaksudkan untuk:
a.
Menempatkan area perspektif endoderm ke dalam
b.
Membungkus embrio dengan perspektif ektoderm
c.
Menempakan mesoderm diatara endoderem dan ektoderm
d.
Membentuk arkenteron, bakal saluran pencernaan primitif
Gastrulasi
sebagai suatu proses dimana sel-sel berkembang dan bermigrasi dalam embrio
untuk mengubah masa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi tiga
lapisan germinal primer. Migrasi sel-sel tersebut terjadi secara terintegrasi
yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan-gerakan morfogenik. Hasil penting
gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula
berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasikan
blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula. Saat
blastula terimplantasi di uterus, masa sel bagian dalam membentuk cakram pipih
dengan lapisan sel bagian atas (epiblast) dan lapisan sel bagian bawah
(hipoblast). Lapisan-lapisan ini homolog dengan lapisan pada cakram embrio
burung.
Seperti pada
burung, embrio manusia akan berkembang secara keseluruhan dari sel-sel
epiblast, sementara sel-sel hipoblast membentuk kuning telur (yolk sac).
Gastrulasi terjadi melalui pergerakan ke arah dalam sel-sel lapisan atas
melalui primitive streak untuk membentuk mesoderm dan endoderm.
Ketiga
lapisan yang di hasilkan oleh gastrulasi itu adalah jaringan embrio yang
disebut sebagai ektoderm, endoderm dan mesoderm yang secara kolektif disebut
juga jaringan germinal embrio. Ektoderm membentuk lapisan luar gastrula,
endoderm melapisi saluran-saluran pencernaan embrio dan mesoderm mengisi
sebagai ruangan diantara ektoderm dan endoderm. Pada akhirnya, ketiga lapisan tersebut
berkembang menjadi bagian tubuh individu dewasa. Sebagai contoh, lapisan saraf
manusia berasal dari ektoderm, lapisan paling luar saluran pencernaan kita dan
organ-organnya berasal dari endoderm dan sebagian besar organ dan jaringan
lain, seperti ginjal, jantung dan otot berasal dari lapisan mesoderm
(Atahualpa, 2013).
B.
Pengertian
Peta Nasib dan Gerakan Morfogenetik
Peta
nasib (fate map) adalah daerah – daerah bakal pembentuk organ yang terpeta pada
blastula (Lufri, Helendra,2009:112)
Blastula
yang terbentuk melalui proses blastulasi mempunyai daerah – daerah bakal
pembentuk organ. Daerah – daerah ini sudah terpeta pada tahap blastula akhir
dan sudah tertentu pula nasibnya, artinya daerah – daerah bakal ini sudah
tertentu arah geraknya dan sudah tertentu pula organ yang akan terbentuk. Pada
proses gastrulasi, posisi daerah – daerah bakal itu akan dapat diketahui.
Keseluruhan daerah bakal yang terpeta pada blastula dikenal dengan peta nasib
(fate map). (Ramadhan, 2016:145)
Cara
menentukan daerah satu dengan yang lain dilakukan dengan melakukan percobaan
dengan memberi zat warna pada titik tertentu pada stadium blastula akhir.
Pertama kali dilakukan oleh Vogt (1929) terhadap blastula katak berekor Ambystoma
maculatum. Setelah diberi zat warna, embrio dibiarkan hidup dan
berkembang dan diikuti perpindahan zat warna itu sampai terbentuk organ tertentu.
Dengan merunut kembali asal mula zat warna itu, maka dapat diketahui potensi
dari daerah-daerah asal tadi. Spratt (1946) melakukanan hal yang serupa untuk
mengetahui daerah-daerah yang disangka sebagai calon pembentuk organ pada gastrula
ayam. Dipakai partikel karbon yang ditempatkan pada beberapa titik di atas
blastoderm embrio ayam.
Gerakan
morfogenentik adalah gerakan sel atau sekelompok sel dalam proses gastrulasi
(pemebentukan lapisan lembaga) atau dalam pembentukan organ (organ ogenesis)
(Lufri,Helendra.2009.116)
Daerah
bakal ini disebut juga dengan daerah presumptif atau daerah prospektif. Sel-sel
pada daerah presumptif ini akan mengalami pergerakan pada proses gastrulasi.
Sel-sel daerah presumptif ini akan bergerak menuju daerah yang sesungguhnya,
artinya daerah dimana organ-organ terbentuk. Gerakan sel-sel presumptif menuju
daerah yang sesungguhnya inilah yang
dikenal dengan daerah morfogenetik. (Tim Mata Kuliah Perkembangan Hewan.2005)
C.
Macam
– Macam Gerakan Morfogenik
Dalam gastrulasi
terdapat gerakan morfogenetik, gerakan morfogenetik ada dua yaitu :
a.
Epiboli ( Melingkup), terjadi di sebelah
luar embrio
Epiboli
merupakan gerakan lapisan epitel (biasanya sel-sel ektoderm atau epiblas) yang
menyebar di permukaan embrio, lebih banyak terjadi dalam bentuk suatu unit (kelompok)
sel dibandingkan dengan sel secara individu. Gerakan epiboli ini terjadi untuk
membentuk lapisan sebelah luar embrio dan menutupi embrio sebelah dalam.
Contohnya gerakan sel pada permukaan blastula
b.
Emboli (Menyusup), terjadi disebelah
dalam embrio. Gerakan emboli ini terjadi pada daerah – daerah seperti pada
bakal mesoderm, notochord, dan endoderm. Gerakan-gerakan tersebut mengarah ke
blastocoel
Gerakan emboli ini
terbagi atas :
1.
Invaginasi
Invaginasi
merupakan gerakan sel-sel kedalam blastocoel (infolding) yang terjadi pada
suatu daerah tertentu. Kejadian ini dapat diumpamakan seperti lekukan bola
karet lunak yang dapat ditinju. Contohnya adalah seperti gerakan morfogenetik
yang terjadi pada proses awal gastrulasi Amphioxus.
2.
Involusi
Involusi
merupakan gerakan membelok ke dalam (inturning) dari sel-sel sebelah luar,
sehingga sel-sel tersebut yang awalnya berada pada lapisan luar, sekarang berada
pada permukaan sebelah dalam. Contohnya adalah gerakan morfogenetik yang
terjadi melalui blastoporus (celah blastula) pada proses gastrulasi Amphioxus, amfibia, dan gerakan sel-sel
melalui primitif streak pada proses gastrulasi aves dan mamalia.
3.
Ingresi
Ingresi
merupakan migrasi sel-sel secara individu dari lapisan permukaan ke daerah
bagian dalam (interior) embrio. Contohnya migrasi sel-sel mesenkim dari epiblas
memasuki blastocoel pada gastrulasi aves.
4.
Delaminasi
Delaminasi
merupakan gerakan satu lapis sel untuk membuat sel dua lapisan sel atau lebih,
sehingga lapisan yang terbentuk hampir paralel dengan lapisan pertama.
Contohnya adalah proses pembentukan hipoblas pada aves dan mamalia.
5.
Konvergensi
Konvergensi
merupakan gerakan sel-sel menuju pusat atau gerakan memusat. Contohnya adalah
gerakan sel-sel menuju primitif streak pada aves dan mamalia pada proses
gastrulasi.
6.
Divergensi
Divergensi
merupakan gerakan sel-sel secara memancar atau kebalikan dari konvergensi.
Contohnya adalah gerakan sel-sel mesenkim ke arah dua sisi lateral embrio
sewaktu pembentukan sayap mesoderm pada proses gastrulasi aves dan mamalia.
7.
Ekstensi
Ekstensi
merupakan gerakan sel-sel secara meluas (ke satu arah). Contohnya adalah
gerakan sel-sel ke arah anterior sewaktu pembentukan nothocord pada proses
gastrulasi aves dan mamalia.
8.
Evaginasi
Evaginasi
merupakan gerakan menjulur suatu lapisan sel-sel atau kebalikan invaginasi.
Gerakan ini terjadi pada umumnya sewaktu proses organogenesis.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gastrulasi
merupakan tahap yang sangat penting dalam perkembangan embrio, karena pada
tahap ini adanya terbentuk 3 lapisan lembaga embrionik yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm juga kesemua organ tubuh berasal dari lapisan lembaga
ini. Ciri utamanya yaitu terbentuk archenteron atau gastrocoel yang merupakan
rongga dan sebagai bakal saluran pencernaan.
Peta
nasib adalah daerah – daerah bakal pembentuk organ yang berkedudukan pada
blastula akhir. Gerakan morfogenetik adalah gerakan sel atau sekelompok sel
dalam proses pembentukan lapisan lembaga embrionik (germinal layers) atau dalam
pembentukan organ
B.
Saran
Penulis sangat
berharap pembaca dapat memahami materi tentang Gastrulasi. Untuk itu sebaiknya pembaca dapat mencari
buku referensi
yang lain yang juga berkaitan
dengan materi ini agar dapat menambah pengetahuan pembaca lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni,
Ramadhan. 2016. “Perkembangan Hewan. Jakarta. Kencana
Lufri, Helendra.
2009. “Biologi Perkembangan Hewan Jilid I”. Padang. UNP Press
Tim Mata Kuliah
Perkembangan Hewan. 2005. “Handout Perkembangan Hewan”. Padang. Universitas
Negeri Padang
Media Interaktif
Vivi Fitriani
Materi_E-Learning_REH_Bagian_IX_2009
https://www.academia.edu/9480755/embriogenesis_awal_gastrulasi_dan_neurulasi
http://biologi-liyeabot.blogspot.co.id/2012/01/makalah-perkembangan-hewan-gastrula.html
Semoga bermanfaat, jika ada kesalahan dan kekurangan mohon maaf :)😀😁
Comments
Post a Comment