ANATOMI TUMBUHAN (JARINGAN PENGUAT)

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN
JARINGAN PENGUAT

 Di Susun Oleh :

   1. Rifara Suci Yulika
2. Hayatul Husna
3.    Annisa Putri


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah anatomi tumbuhan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk pemenuhan tugas kuliah Anatomi Tumbuhan, dan kami sebagai penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa pendidikan biologi. Kami menyadari pada makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan generasi muda bangsa dan negara Indonesia.


Padang, Maret 2019

Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................   i     
Daftar Isi .........................................................................................................   ii
DaftarGambar...................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................   
A.         Latar Belakang ............................................................................         
B.         Rumusan Masalah .................................................................................
C.         Tujuan ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A.    Pengertian Jaringan Penguat ..........................................................
B.     Ciri-Ciri Jaringan Penguat..............................................................
C.     Macam-Macam Jaringan Penguat...................................................
D.    Beda Kolenkim dan Sklerenkim ....................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
4.1  Kesimpulan.............................................................................................
4.2  Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran


BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Jaringan merupakana sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Sel – sel yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel-sel melakukan pembelahan diri namun, dengan adanya pertumbhan dan perkembangan lebih lanjut pembelahan sel menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem.
Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula terjadi pada jaringan lainnya. Sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami deferensiasi membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai untuk membelah diri yang disebut sebagai jaringan dewasa. Jaringan dewasa salah satunya ialah jaringan penguat.
Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan rumit. Jaringan sederhanabersifat homogeni, hanya terdiri atas satu tipe sel sedangkan jaringan rumit bersifat heterogen, terdiri atas dua atau lebih sel. Parenkim, kolenkim, sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem,dan epidermis adalah jaringan rumit.
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua ragamnya, kolenkim, yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup, sklerenkim yakni jaringan berdinding tebal dan sering kali berkayu sehingga keras dengan sel yang biasanya mati.
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas bagi kelompok tumbuhan yang bersangkutan. Pada dasarnya ada kemiripan dalam pola   penyebaran jaringan pada tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh tertanam dalam jaringan dasar dan sistem dermal merupakan penutup di sebelah luar. Pada tumbuhan dikotil, misalnya jaringan pembuluh batang membentuk silinder berongga. Rongga tersebut terisi jaringan dasar (empulur) dan ada pula yang berada diantara silinder pembuluh dan system dermal (korteks).
B.       RumusanMasalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dibuat, dapat dirumuskan bahwa :
1.      Apa pengertian jaringan penguat?
2.      Bagaimana ciri-ciri jaringan penguat?
3.      Apa saja macam-macam jaringan penguat?
4.      Apa perbedaan antara kolenkim dan skelerenkim?
C.        Tujuan
Tujuan pembelajaran jaringan penguat yaitu mahasiswa dapat :
1.    Memahami konsep dan pengertian jaringan penguat
2.    Mengetahui ciri-ciri jaringan penguat
3.    Mengetahui macam-macam jaringan penguat
4.    Mengetahui beda kolenkinm dan skelerenkim


BAB  II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN JARIANGAN PENGUAT
Jaringan penguat / penyokong à untuk memperkokoh tubuh tumbuhan.
Jaringan penguat berasal dari differensiasi jaringan parenkim. Ciri khas dari jaringan penguat ialah dinding selnya mengalami penebalan sekunder baik sebagian atau keseluruhan selnya. Umumnya, jaringan penguat tersusun atas sel-sel mati namun ada juga yang tersusun atas sel hidup.

B.       CIRI – CIRI JARINGAN PENGUAT
1)      Kolenkim
Ø  Lunak, lentur, dan tidak berlignin
Ø  Terdiri dari sel-sel hidup
Ø  Selnya mengalami penebalan
Ø  Dijumpai pada batang, daun, serta bagian-bagian bunga dan buah
2)      Sklerenkim
Ø  Dinding sel kuat, terdiri dari zat lignin
Ø  Terdapat pada batang, dan tulang daun

C.       MACAM-MACAM  JARINGAN PENGUAT
Ada dua macam jaringan penguat, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan skelerenkim. Berikut penjelasannya :
1)      Jaringan Kolenkim
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip dengan parenkim. Umumya terletak dekat permukaan dan di bawah epidermis batang, tangkai daun, dan tangkai bunga.
Dinding selnya mengandung selulosa pektin, dan hemiselulosa, tetapi mengalami penebalan tidak merata.
Fungsi : penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh.
Description: Hasil gambar untuk gambar jaringan kolenkim
Gambar 2.1 struktur jaringan kolenkim
            Berdasarkan cara penebalan dinding kolenkim dikelompokkan menjadi :
a)         Kolenkim angular (sudut)
Penebalan dinding terdapat pada sudut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel atau pembelahan terdapat pada sudut sel. Contoh pada daun Vitis sp., Begonia sp., Solanum tuberosum, Cucurbita sp., dan Atropa belladoana
Gambar 2.2 struktur kolenkim angular
b)        Kolenkim lamellar/tangensial (lempeng atau papan)
Penebalan dinding jaringan kolenkim hanya terjadi pada bagian yang menjalar saja (tangensial). Contoh pada korteks batang Sambucus javanica dan Sambucus nigra
Gambar 2.3 struktur kolenkim lamellar/tangensial
c)         Kolenkim tubular (lakunar)
Penebalan terdapat pada bagian dinding yang menghadap ruang antar sel. Contohnya pada tangkai daun Salvia, Malva, dan Athaea
Gambar 2.4 struktur kolenkim tubular
d)        Kolenkim Cincin (anular)
Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran atau seperti lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel maka lumen tidak menyudut lagi
Gambar 2.5 struktur kolenkim cincin (anular)
2)      Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini terdiri dari sel-sel mati, dinding selnya sangat tebal, kuat dan mengandung lignin. Lignin ini terletak diantara dinding sel sekunder dan dinding sel primer.
Gambar 2.6 struktur jaringan sklerenkim
Menurut bentuknya, jaringan sklerenkim terbagi atas dua, yaitu serabut sklerenkim dan sel batu (sklereid).
a)      Serabut sklerenkim
Berukuran sekitar 2 mm, ramping, bagian ujungnya meruncing atau lancip, berbentuk memanjang dan melingkar, dan antar selnya menyabung dengan sangat kuat.
Serat skelerenkim yang panjang dapat dijumpai pada Agave, Hibiscus sabdariffa dan Hibiscus canabinus.
Ciri-ciri serat yaitu:
§   Terdiri dari sel-sel serat yang cukup panjang dan telah mati.
§   Cukup tebal dan terdiri dari zat kayu.
§   Pada irisan melintang, serat-seratnya berbentuk segi banyak.
§   Pada irisan membujur, serat-serat berbentuk kumparan panjang yang ujungnya meruncing.
Description: Gambar terkait
Gambar 2.7 struktur serabut sklerenkim
a)      Skelereid (sel batu)
Skelereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya bulat dimana terjadi penebalan dan pengerasan pada dinding selnya oleh zat lignin.
Skelereid terdapat pada buah, biji, korteks, dan floem. Benruk sklereid tidak beraturan dan pendek
Description: images.jpeg
Gambar 2.8 skelereid (sel batu)
Berdasarkan bentuknya, sklereid dibedakan menjadi :
i)          Brakhiskelereid, merupakan sel batu yang bentuknya seperti insang dijumpai pada floem kulit kayu serta daging buah tertentu seperti pear (Pyrus communis)
Gambar 2.9 struktur brakhiskelereid
ii)        Makrosklereid, berbentuk seperti tongkat dan dijumpai pada kulit biji tumbuhan suku kacang – kacangan (Leguminosae)
Gambar 2.10 makrosklereid
iii)      Osteosklereid, berbentuk seperti tulang dengan ujung yang membesar dan kadang sedikit bercabang. Dijunpai dalam kulit biji dan kadang daun dicotyledoneae
Gambar 2.11 struktur osteosklereid
iv)      Asteroslereid, skelereid bercabang – cabang berebntuk seperti bintang dan sering terdapat pada daun
Gambar 2.12 struktur asteroslereid
v)                  Trikoslereid, merupakan skelereid memanjang seperti benang dengan satu percabangan yang teratur
Gambar 2.13 struktur trikoslereid

D.      PERBEDAAN KOLENKIM DENGAN SKLERENKIM
Pembeda
Kolenkim
Sklerenkim
Letak
Tangkai daun, daun, batang muda
Tanaman matang, seperti tanaman berkayu
Dinding sel
Terdiri dari selulosa dan pektin
Terdiri dari lignin
Jenis
Menghasilkan jaringan permanen yang dapat mencapai aktifitas meristematik ketika dirangsang
Menghasilkan jaringan yang permanen, menghilangkan kemampuan membagi
Sifat jaringan
Terdiri dari sel-sel hidup
Terdiri dari sel-sel mati
Fungsi
Menahan lentr dan peregangan oleh angin
Pelindung dan transportasi air serta nutrisi

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Jaringan penguat / penyokong à untuk memperkokoh tubuh tumbuhan.
Jaringan penguat terbagi 2, yaitu :
a)      Jaringan kolenkim
Berdasarkan cara penebalan dinding kolenkim dikelompokkan menjadi 4, yaitu : Kolenkim angular (sudut), Kolenkim lamellar/tangensial (lempeng atau papan), Kolenkim tubular (lakunar), Kolenkim Cincin (anular).
b)      Jaringan skelerenkim
Menurut bentuknya, jaringan sklerenkim terbagi atas dua, yaitu serabut sklerenkim dan sel batu (sklereid).
Berdasarkan bentuknya, sklereid dibedakan menjadi Brakhiskelereid, Makrosklereid, Osteosklereid, Asteroslereid, Trikoslereid

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang jaringan sklerenkim baik ciri-ciri, bentuk, letak dan fungsi dari jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari rujukan atau referensi maupun penulisan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada kesempatan berikutnya.





DAFTAR PUSTAKA


Haryanto, U.T. 2010. Biologi Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.  Bandung : ITB
Hidayati, Estiti B. 1995. Morfologi Tumbuhan. Bandung: ITB
Ibayati, yayat. 2003. Pintar Biologi. Bandung: Ganeca Exact
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Pudjoarinto, Agus. 1995. Botani. Jakarta: Universitas Terbuka
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University PRESS
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Edisi pertama. Bandung: PT Tarsito

-MAAF JIKA GAMBAR/FOTONYA TIDAK BISA DIBUKA, SOALNYA LAGI MALAS UPLOAD GAMBAR/FOTONYA SATU SATU. HEHEHHE :)

- SEMOGA BERMANFAAT DAN MAAF JIKA ADA KESALAHAN-

Comments

Popular posts from this blog

OSMOREGULASI

Perkembangan Hewan Gastrulasi